Kamis, 24 Januari 2013

Reuni Keluarga....

Bulan Januari ini, aku sebut sebagai bulan hujan..Hampir setiap hari tiada hari tanpa hujan, puncaknya hari Kamis 17 Januari 2013 kemarin...Jakarta lumpuh karena banjir. Tak terkecuali rumah orang tuaku, walau tidak kena banjir, rembesan air dari tembok dan bocornya atap rumah membuat kita kerepotan .Walhasil hari libur menjadi acara gotong royong kerja bakti dan reuni keluarga juga...:-)
 
Karena kesibukan masing-masing, jarang sekali kami berlima bisa berkumpul bersama..dan karena orang tua yang mempersatukan kami. Nah, biasanya acara kumpul-kumpul ini pada bawa anak masing-masing dan rame banget..Kalau dihitung-hitung nih, ibarat balap mobil, sudah 20 kali kita disalib mobil lain..alias sudah kedahuluan 20 keponakan....he..he...sekarang mau nambah satu lagi on the way, jadi skor 21-0...Alhamdulillah ala kulli haal.
 
Sejak tahun kedua pernikahan, Kami jarang berkumpul atau mengikuti acara pertemuan keluarga, tetangga, famili atau teman. Bahkan kami cenderung menghindar, karena biasanya pertanyaan yang itu-itu selalu ditanyakan, yaitu soal momongan. Dan mulai deh membandingkan kita dengan saudara atau orang lain. Pertanyaannya seperti ini:-
 
"Sudah isi belum?"..yang ini biasanya berlanjut..."sudah berapa lama nikahnya?"...lanjut lagi..."lama juga ya"...terakhir, "kasihan sekali"...:-(
 
"Tuh yang dulu bareng nikahan sama kalian, sekarang anaknya sudah tiga"..."anaknya sudah besar masuk SMP".
 
"Kok belum punya anak?...Jeung KB ya?"
 
"Kok belum punya anak?...Jeung punya dosa kali ya sama orang tua atau suami?"
 
ada juga pertanyaan yang bikin kita tambah sakit hati...."Kok Belum Hamil juga?"..."Kasihan banget, punya kekayaan, tapi ngak punya anak, nanti tua sendirian loo".
 
 
Tapi ada juga komentar yang simpatik dan menghibur sesaat seperti:-
 
"Sabar ya...mungkin ini takdir Allah"
"Sabar ya....nanti sekali dapat langsung Kembar".....amiiiiiin.
"Sabar ya....itu si A habis 14 tahun, punya anak"....amin...semoga ngak selama itu aq nunggu:-)
 
Kadang aku berpikir, sebenarnya pertanyaan-pertanyaan itu biasa aja dan lumrah, tapi mungkin karena keadaanku yang sudah 12 tahun menanti kehadiran anak, membuat aku jadi super sensitif.  Biasanya kalau seperti itu ujung2nya aku sediiiih banget dan menangis..:-(
 
Tapi hikmahnya, aku jadi lebih peka dan berempati kepada orang lain...Tidak bertanya ke pasangan lain kalau mereka sendiri tidak memulai....Alhamdulillah Alaa Kulli Haal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar